- -

Ketua MPR: Pendidikan Pancasila Mendorong Tumbuhnya Nasionalisme

Senin, 12 Juni 2017 | 23:02 WIB

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan apresiasi  dan penghargaannya terhadap usaha pendidikan dan penanaman Pancasila untuk generasi muda. Pernyataan itu disampaikannya pada saat menjadi keynote speaker dalam bedah buku "Pancasilaisme Dalam Dinamika Pendidikan" karya rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA)  Prof. Dr. Warsono.

Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung Gema UNESA Senin siang (12/6/2017) itu, Zulkifli menyampaikan pentingnya pendidikan Pancasila bagi generasi penerus bangsa. Turut hadir pula dalam bedah buku, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul.

Pada kesempatan tersebut diketahui bahwa berdasarkan hasil riset yang dilakukan LSI, 8 persen warga negara Indonesia meragukan bahwa Pancasila dapat menyejahterakan masyarakat. Selain itu, penelitian lain menemukan bahwa 15 persen tenaga pendidik di Jakarta kurang mempercayai Pancasila. Zulkifli Hasan pun menyadari kondisi tersebut dapat membahayakan masa depan Indonesia.

"Ini penting sekali, kita perhatikan sekarang ini values atau nilai-nilai tampak sudah tidak penting lagi, apalagi menyangkut soal Pancasila," katanya saat menyampaikan pidato di hadapan ratusan peserta yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur tersebut.

Zulkifli menambahkan, sejak berkurangnya pelajaran tentang Pancasila dan kewarganegaraan di sekolah, kita seolah mulai kehilangan nilai luhur di masyarakat. Hasil riset lain pun menunjukkan bahwa generasi muda kini lebih peduli terhadap nilai-nilai pribadinya sendiri.

"Kalo ditanya identitas nasionalnya apa, cuma dua. Satu agama, yang kedua dirinya dan teman WA-nya. Bayangkan," ujar Zulkifli.

Oleh karena itu, ia mengingkatkan kembali, bahwa selama 19 tahun demokrasi di Indonesia harusnya dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Karena itu, pembangunan karakter nasionalis generasi muda harus kembali ditegakkan. Salah satu caranya adalah melalui pendidikan Pancasila.

Pancasila bukan hanya menjadi ideologi, namun juga menjadi panduan dalam praktek kehidupan masyarakat.


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id